Herbisidaini sudah terbukti dapat mengendalikan secara efektif gulma-gulma yang sering terdapat pada areal padi sawah seperti eceng, wewehan, genjer, semanggi dan lain-lain. Herbisida Setoff 20 WG cukup disemprotkan sekali selama musim tanam, pada saat padi berumur 2 - 6 hari setelah pindah tanam. Denganpenanaman secara jajar legowo lahan relatif terbuka, sehingga hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya. Pemasangan bubu perangkap di persemaian. Persemaian mempunyai daya tarik yang kuat terhadap tikus, karena persemaian merupakan satu-satunya sumber makanan pada saat di persawahan tidak terdapat banyak makanan atau tanaman. Faktorpertama adalah jarak tanam yang terdiri dari : Legowo 2 : 1 (JT1), Legowo 5: 1 (JT2), 20 cm x 20 cm (JT3), 30 cm x 30 cm (JT4). Faktor kedua adalah umur bibit yang terdiri dari: Umur 10 hari (U1), Umur 21 hari (U2), Umur 25 hari (U3). Dari dua faktor tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan. cash. Daftar Isi1 Budidaya Padi Sistem Jajar Legowo 21 Tingkatkan Produktifitas Gabah 7-8 Ton/ Jajar Legowo 21 Budidaya Padi Sistem Jajar Legowo 21 Kesesuaian Lahan Persiapan Pengolahan Teknik Penyiangan Pengendalian Hama Dan Panen Dan Pasca Pasca Share thisBudidaya Padi Sistem Jajar Legowo 21 Tingkatkan Produktifitas Gabah 7-8 Ton/ha – Padi, siapa tidak mengenal tanaman yang satu ini,tanaman ini menjadi simbol Pangan dan Kesejahteraan serat kaya akan Karbodihrat tinggi. Padi merupakan tanaman Penghasil Beras sebagai bahan makanan pokok bangsa Indonesia dan menjadi lima 5 tanaman terpenting dunia setelah jagung. sejarah mencatat bahwa padi masuk sebagai tanaman kuno yang sudah ada 100-800 SM di Hastinapura Uttar Pradesh,India. Jajar Legowo 21Merupakan jenis sistem tanamn padi sawah dengan beberapa barisan tanaman dan diselingi oleh 1 baris kosong dengan jarak tanam pada barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada baris tengah. Sedangkan jajar legowo 21 adalah cara tanam dengan 2 dua barisan dan diselingi oleh 1 barisan kosong yang setiap baris pinggir mempunyai jarak tanam 1/2 kali Jarak Tanam antar barisan dan legowo 2 1 artinya 20 cm antar barisan x 10 cm barisan pinggir x 40 cm barisan kosong dengan jumlah populasi sistem tanam Jajar Legowo 2 1 meliputi; Dimana semua barisan rumpun tanaman berada di bagian pinggir untuk menghasilkan produktiftas gabah tertinggi,memudahkan dalam mengendalikan pertumbuhan gulma dan Hama Penyakit, Terdapat ruang kosong yang berfungsi untuk pengaturan air, saluran pengumpul keong emas dan lebih mengefisienkan penggunaan Padi Sistem Jajar Legowo 21Adapun budidaya padi sistem jajar legowo 21 yang diantaranya yaituKesesuaian Lahan TumbuhTanaman Padi Sawah Lahan Basah membutuhkan kesesuaian lahan untuk tumbuh dengan baik di iklim Tropis dan Subtropis dengan Intensitas rata-rata curah hujan 1500-2000 mm/tahun dengan ketinggian optimal 0-1500 m dpl dan temperatur optimal mencapai 22-27 °C. Membutuhkan sinar matahari cukupyang dipergunakan dalam proses penyerbukan dan pembuahan dan dengan tanpa adanya naungan. Memiliki ketebalan tanah 18-22 cm dengan ketersediaan jumlah air cukup banyak, hindari tanah berbatu dan kesesuaian derajat keasaman tanah mulai 4,0-7, BenihPemilihan benih unggul dan berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya tanaman padi. Terdapat jenis –jenis varietas padi unggul dan mampu beradaptasi di lingkungan untuk baik dengan produktifitas tinggi antara lain varietas Mekongga, Mira 1, Batang Gadis, Ciherang, Cigeulis, Ciliwung, Cibogo dan persiapan benih dimulai dengan melakukan penyemaian benih padi dengan cara memasukkan benih ke dalam karung goni,dilanjutkan perendaman ± 1 malam,cara bertujuan mendapatkan benih padi tumbuh dengan lahan persemaian ± 50 hari sebelum benih padi disemai dengan luasan 1/20 dari luasan lahan tanam. Lahan persemaian dibajak dan digaru untuk dibuat bedengan sepanjang 500-600 cm, lebar 120 cm dan tinggi 20 cm. Benih disemai dengan kerapatan 75 gr/ m² dan lama waktu persemaian benih padi terhenti apabila, benih padi mencapai ketinggian 5 cm dan siap untuk dipindahkan untuk ditanam ketika memasuki umur 21-25Pengolahan LahanTahapan pengolahan lahan dimulai dengan cara membersihkan saluran air,sisa-sisa jerami dan rumput liar di lokasi tanam. Lakukan perbaikan sejumlah pematang dengan cangkul dan dilanjutkan dengan kegiatan pembajakan pertama di awal musim dan dibiarkan 2-3 hari, kemudian diikuti bajakan kedua 2 disusul oleh pembajakan ketiga 3 3-5 hari saat menjelang permukaan tanah sawah dengan cara menggaru dan membersihkan lahan dari gulma sekaligus memperbaiki pematang dan saluran air, kemudian lakukan pembajakan tanah sebanyak dua kali pada kedalaman PenanamanSebelum dilakukan penanaman padi terlebih dahulu dilakukan Pembuatan Baris Tanam yang dimulai mempersiapkan alat garis tanam dengan ukuran jarak ditentukan. Sistem tanam Jajar legowo 21 dimana 20 cm antar barisan x 10 cm barisan pinggir x 40 cm barisan kosong.Lahan sawah siap untuk ditanami 1-2 hari sebelumnya dilakukan pembuangan air,sehingga lahan dalam keadaan setengah basah macak-macak. Ratakan permukaan lahan sawah untuk memudahkan dalam pembentukan garis tanam yang lurus dan jelas dengan cara menarik alat garis tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya serta dibantu dengan tali yang dibentang dari ujung ke bibit padi dimulai dengan mengambil bibit padi dari bidang persemaian yang telah berumur 21-25 hari,selanjutnya tanam bibit padi 1-3 bibit/lubang tanam pada perpotongan garis yang telah laju penanaman bibit padi baiknya dilakukan secara maju hal ini bertujuan agar perpotongan garis lubang tanam bisa terlihat dengan jelas,untuk alur pinggir kiri dan kanan dari setiap barisan legowo, populasi tanaman ditambah dengan cara menyisipkan tanaman di antara 2 lubang tanam yang Pemupukan dengan memberikan pupuk jenis anorganik jenis Urea,SP-36 dan Kcl yang masing-masing berjumlah 300 -175 – 50 kg/hektar, pada saat umur tanaman memasuki 3-4 minggu dan 6-8 minggu setelah tanam dengan cara di tabur. Posisi orang yang melakukan pemupukan berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Pupuk ditabur ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melalukan pemupukan 2 barisan GulmaDapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat seperti landak atau gasrok. Apabila penyiangan dilakukan dengan alat siang, cukup dilakukan ke satu arah sejajar legowo. Sisa gulma yang tidak tersiang dengan alat siang di tengah barisan legowo bisa di siang dengan Hama Dan PenyakitPada pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan alat semprot atau handsprayer, posisi orang berada pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. Penyemprotan diarahkan ke kiri dan ke kanan dengan merata, sehingga 1 kali jalan dapat melakukan penyemprotan 2 barisan Dan Pasca PanenPanen padi siap dilakukan ketika bulir padi hampir keseluruhan telah menguning atau 33-36 hari setelah padi berbunga tergantung dengan jenis varietas padi yang panen dapat dilakukan secara manual dengan mengunakan sabit dengan cara memotong pangkal batang atau mengunakan mesin reaper harvester yang hanya dilakukan dalam 6 jam/ PanenTahapan panen padi dilakukan dimulai perontokan bisa dilakukan dengan cara cukup di injak-injak,dihempas atau mengunakan mesin perontok untuk lebih mengefisienkan waktu dan tenaga pembersihan gabah dengan cara diayak atau dengan mesin blower manual,kemudian lakukan penjemuran gabah selama 3-4 hari selama 3-4 jam/hari sampai gabah mencapai kadar air 14 %,penjemuran dapat dilakukan lantai semen atau terpal atau bisa juga mengunakan mesin akhir adalah penyimpanan sejumlah gabah dan simpan ditempat yang kering dan beralas untuk kemudian dijadikan beras dengan mengunakan mesin huller dan siap untuk dengan adanya ulasan tersebut mengenai Budidaya Padi Sistem Jajar Legowo 21 Tingkatkan Produktifitas Gabah 7-8 Ton/ha dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya,, sampai jumpa dipostingan berikutnya. Baca JugaPanduan Teknis Budidaya Padi Tanpa Olah Tanah TOT Di Lahan PersawahanJajar Legowo 41 Cara Efektif Menghemat Pengunaan Pupuk Tanaman PadiPanduan Teknis Lengkap Budidaya Padi Organik Untuk PemulaPanduan Teknis Lengkap Budidaya Padi Ciherang Jenis Varietas Unggul Padi adalah jenis tanaman bahan pokok bagi masyarakat Indonesia yang merupakan jenis tumbuhan semusim atau hanya ditanam pada musim tertentu, khususnya pada musim hujan. Hal ini dikarenakan padi memiliki karakteristis yang membutuhkan air dalam proses pertumbuhannya. Meskipun demikian, padi juga dapat ditanam dengan sistem kering dan paling cocok ditanam pada saat musim kemarau. Pada saat musim kemarau, lahan pertanian akan mengering sehingga membuat banyak petani tidak bisa menanam padi. Hal ini disebabkan dalam proses penanaman padi dibutuhkan jumlah air yang cukup banyak agar padi tetap hidup dan tumbuh, serta menghasilkan kualitas padi yang baik. Ada berbagai cara yang dapat petani lakukan agar padi tetap tumbuh baik, salah satunya dengan tetap mengairi sawah melalui sumber aliran air menggunakan bantuan mesin pompa air dan selang. Agar petani dapat mengolah sawah maka lakukan penyiraman lahan agar lebih mudah untuk dibajak menggunakan traktor, cultivator atau kerbau. Setelah penyiapan lahan maka segera lakukan penanaman padi pada saat lahan masih basah. Karena pada saat musim kemarau, biasanya lahan akan lebih cepat mengering kembali. Salah satu jenis benih yang cocok ditanam pada lahan kering yaitu jenis padi Gowah Gogo Sawah. Baca Juga Cara Budidaya Padi Gogo Di Ladang Dan Perbukitan Berdasarkan sejarahnya, menanam padi disawah pertama kali dilakukan manusia di dataran rendah sungai Yang Tse, Tiongkok. Namun ada juga sistem penanaman padi sistem rawa, seperti didaerah Kalimantan yang mayoritasnya daerah rawa. Selain itu, penanaman padi sistem kering juga dapat dilakukan dibeberapa daerah dengan musim kemarau panjang seperti di Lombok, NTB. Kemampuan pagi yang tetap bisa tumbuh di tempat kering inilah yang menjadikan para petani turut ikut menanam padi di musim kemarau. Salah satunya dilakukan oleh para petani Sukabakti Cianjur dan Petani Karanganyar. Agar tanaman padi tetap tumbuh optimal, maka para petani selalu mengupayakan sumber- sumber air agar tetap mengairi sawah mereka. Ada beberapa kiat sukses menanam padi di musim kemarau serta keunggulan dan kekurangannya, berikut ini. Pada umumnya, padi akan tumbuh subur dilahan persawahan yang gembur dan tergenang air tentunya membutuhkan jumlah air tertentu agar tetap bisa tumbuh optimal. Padahal sebenarnya padi juga dapat ditanam dimusim kemarau dengan memperhatikan dan memberikan perawatan yang lebih intesif dibandingkan pada umumnya. Berikut ini beberapa cara sukses menanam padi dimusim kemarau. Gunakan jenis bibit yang tepat Salah satu jenis padi yang cocok untuk ditanam ketika musim kemarau adalah jenis padi gogo. Padi gogo merupakan jenis subspesies dari dua spesies utama padi yang berasal dai Bangladesh. Pertumbuhan padi gogo tidak membutuhkan air sebanyak jenis padi lainnya. Meskipun tetap harus diberi pengairan buatan untuk menyuplai kebutuhan padi. Di Indonesia sendiri, jenis padi gogo sudah lama dikembangkan khususnya di daerah dengan musim kemarau panjang seperti di Lombok, NTB. Pagi gogo juga dapat ditanam dengan metode tumpang sari atau dapat ditanam dengan beberapa jenis tanaman lain seperti ditanam bersamaan dengan jagung atau singkong. Baca Juga Cara Tanam Padi Sistem Jajar Legowo Buat sodetan untuk mengalirkan air Sodetan atau knal kecil buatan manusia yang bisa dibuat dengan menggali lahan persawahaan atau dengan menggunakan terpal untuk mengalirkan air dari sumber aliran seperti dari sungai. Meskipun air yang mengalir kecil namun tetap bisa mengairi sawah dengan baik hingga padi panen. Teknik ini telah berhasil diaplikasikan di Indramayu dan Boyolali untuk mengairi lahan sawah ketika musim kemarau. Gunakan teknik semai kering Teknik semai kering dapat digunakan untuk pembuatan bibit padi ketika musim kemarau juga untuk menghemat waktu penyemaian hingga 50%. Jika umumnya pada semai kovensional membutuhkan waktu hingga 20 hari, pada teknik semai kering hanya membutuhkan sekitar 10-14 hari. Pelaksanaan teknik semai kering ini juga tidak membutuhkan lahan yang luas, karena dapat dilakukan dipekarangan rumah serta lebih praktis dalam pecabutan bibit. Agar bibit tumbuh optimal dan terhindar dari hama penyakit maka tambahkan juga pupuk padi. Baca Juga Cara Budidaya Padi Organik Dengan Metode SRI Keunggulan Tanam Padi di Musim Kemarau Waktu Panen Lebih Singkat Jika pada umumnya padi memiliki masa panen 4 sampai 6 bulan, pada jenis padi yang ditanam pada musim kemarau sudah bisa dipanen setelah 3 sampai 4 bulan. Meskipun penanaman padi dimusim kemarau ada yang mengalami dua kali penanaman atau disebut dengan tanjang. Minim serangan hama dan penyakit Biasanya proses penanaman padi yang dilakukan dimusim penghujan akan ada banyak serangan hama dan penyakit seperti jamu, virus dan bakteri yang lebih cepat berkembang. Pada musim kemarau, sinar matahari sangat berlimpah sehingga menghambat perkembangan jamur dan bakteri. Menambah Pendapatan Ketika musim kemarau biasanya para petani kekurangan stok pangan dan bergantung pada persedian bulog. Dengan menaman padi pada saat kemarau dapat dijadikan sebagai tambahan pendapatan khususnya dalam memenuhi kebutuhan beras. Baca Juga Hama Dan Penyakit Tanaman Padi Kekurangan Tanam Padi di Musim Kemarau Air Sulit Didapatkan Pada saat musim kemarau, sudah pasti debit air di sungai atau bendungan akan berkurang, dan otomatis asupan air kepersawahan akan berkurang. Meskipun masalah tersebut dapat diatasi dengan membuat aliran air melalui sodetan dari sungai ke sawah. Selain membuat sodetan, petani juga dapat membuat sumur sebagai sumber air cadangan. Biaya Lebih Tinggi Untuk membuat sumur sebagai cadangan air pada persawahan dibutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi seperti biaya untuk membeli pompa air, pipa dan peralatan lainnya. Selain itu, penggalian sumur juga membutuhkan biaya lebih besar dibandingkan dengan memanfaatkan irigasi dari sungai. Namun masalah ini dapat diatasi dengan membentuk kelompok pertanian dan bekerja sama dengan perangkat desa sehingga lebih meringankan biaya operasional. Demikian artikel pembahasan tentang Cara Sukses Menanam Padi di Musim Kemarau serta Keunggulan dan Kekurangannya semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa berita_petrokayaku Kelebihan Jajar Legowo 9582 18 Juni 2019 Secara umum pengertian jajar legowo adalah suatu sistem penanaman padi dengan cara mengatur jarak tanam, jajar legowo bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi padi. Pemakaian sistem jarwo ini sudah terbukti mampu meningkatkan produksi dibanding sistem tradisonal tegel yang sudah lama dipakai oleh para petani, metode jajar legowo pertama kali di perkenalkan pada tahun 1996 oleh pejabat dinas pertanian Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, setelah melaui kajian yang panjang oleh Departemen Pertanian untuk melihat seberapa efektif sistem ini dalam meningkatkan hasil produksi padi, akhirnya jajar legowo direkomendasikan dan di perkenalkan untuk diterapkan untuk petani Indonesia. Prinsip utama sistem jajar legowo adalah memanipulasi lahan yang ada dengan cara mengatur jarak tanam agar mampu menampung populasi tanaman lebih banyak dengan tanaman efek pinggir yang lebih banyak. Manfaat dan Keuntungan Jajar Legowo 1. Jumlah populasi tanaman meningkat 2. Memudahkan perawatan dan pemeliharaan 3. Menekan serangan hama dan penyakit 4. Hemat biaya pemupukan 5. Meningkatkan produksi dan kualitas gabah Tipe Tanam Jajar Legowo Ada bebrapa tipe sistem jajar legowo yang biasa di gunakan oleh petani Legowo 2 1, legowo 3 1, legowo 4 1, legowo 5 1, legowo 6 1 dan legowo 7 1. Dari hasil penelitian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP sistem jajar legowo 4 1 adalah tipe yang terbaik untuk meningkatkan jumlah produksi, sedangkan untuk mendapatkan gabah yang berkualitas menggunakan jajar legowo 2 1, untuk keperluan produksi benih disarankan menggunakan legowo 2 1 ini. Fungisida Kamikaze 371 EC Menjadikan Sistem Jajar Legowo Lebih Berkualitas Upaya mendapatkan tanaman yang subur dan sehat juga berproduksi tinggi penting dalam memilih pestisida yang yang baik dan berkualitas. Sistem jajar legowo akan semkin nyata hasil produksinya bila dari awal petani mampu mencegah penyakit-penyakit padi yang dewasa ini menjadi momok petani, salah satunya adalah penyakit blas Pyricularia oryzae blas dewasa ini menjadi penyakit padi yang paling sering di jumpai di berbagai wilayah, penyakit blas menyerang tanaman padi dengan ciri-ciri terjadi bercak belah ketupat pada daun dengan kedua ujung yang runcing dan pada bagian tepinya berwarna coklat dan bagian tengahnya berwarna putih keabu-abuan, busuk pada ujung tangkai malai atau blas leher dan gabah terdapat bercak-bercak coklat. Untuk mengatasi penyakit ini dapat dicegah dengan menggunakan KAMIKAZE 371 EC, keunggulan dari fungisida KAMIKAZE 371 EC adalah Mempunyai fungsi ganda sebagai fungisida sekaligus sebagai ZPT, dan sangat efektif mencegah penyakit blas daun dan blas leher pyricularia oryzae pada tanaman padi, pada apliaksi penyemprotan fase vegetatif akan sangat membantu menekan perkembangan blas daun atau blas leher sejak dini, penyeprotan pada fase generatif akan membantu bulir padi lebih berisi dan bernas sehingga menghasilkan beras berkualitas. KAMIKAZE 371 EC sangat mudah dan praktis dalam pengaplikasiannya juga dapat dicampur dikombinasikan dengan pestisida lain. Waktu aplikasi KAMIKAZE 371 EC dapat di mulai pada saat padi umur 15 HST, 30 HST, 45 HST dan 65/70 HST dengan dosis 1 liter/ ha konsentrasi 1-2 ml/liter. Salam memuliakan petani Indonesia BJ

keuntungan dan kelemahan metode penanaman padi secara jajar legowo